JAKARTA—TNI Angkatan udara menerbangkan beberapa pesawatnya pagi ini untuk pencarian dari udara lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu.
Asisten Operasi TNI AU Marsekal Muda Henri Alfiandi menyatakan pihaknya mengerahkan 150 personel dalam operasi pencarian ini membantu Badan SAR Nasional ( Basarnas) selama 7 hari masa pencarian.
“Ruang udara yang digunakan pencarian kita atur dari Posko di Lanud Halim ini, sehingga proses pencarian dari udara akan lebih terkoordinasi, " ujar Marsekal Muda Henri Alfiandi, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (10/1/2021)
Ia menambahkan diantara pesawat yang digunakan dalam pencarian yakni Fix Wing Boeing 737 dari Skadron 5 Hasanuddin, Makassar. sedang menuju ke Jakarta. Pesawat ini mampu untuk melakukan pencarian udara dan menyelidiki benda-benda di permukaan laut. Selain itu untuk CN235, sambungnya, untuk melakukan penyapuan atas area yang diperkirakan jadi titik jatuhnya Sriwijaya Air SJ182.
Baca juga:
Kenangan Terindah Peserta AKS TNI AD 2022
|
Selain pesawat yang dikoordinasikan dari Halim Perdanakusuma, TNI AU juga telah mengerahkan personel Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) Kodam Jaya, 4 KRI TNI AL, Personel Intai Amphibi (Taifib) dan Detasemen Jalamangkara (Denjaka) bergerak pada Sabtu malam lalu bersama Basarnas untuk mencari korban Sriwijaya SJ 182
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak (lost contact) dengan menara pengawas, Sabtu ini pukul 14.40. Dari informasi yang beredar, pesawat Sriwijaya Air tersebut jatuh di sekitar Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.(hy)